Selasa, 16 April 2013

5.3 Keterampilan Bertanya




5.3 Keterampilan Bertanya
Brown (dalam Udin Syaefudin, 2010:61) menyatakan bahwa bertanya adalah setiap pernyataan yang mengkaji atau menciptakan pada diri siswa. Adalah pekerjaan yang tidak mudak bagi seorang guru untuk membuat atau menyiapkan pertanyaan yang berpengaruh positip dalam pembelajaran. Oleh karena itu seorang guru hendaknya selalu berusaha agar memahami dan menguasai penggunaan keterampilam bertanya.
            Keterampilan bertanya dalam pembelajaran dibedakan atas, keterampilan bertanya tingkat dasar dan keterampilan bertanya tingkat lanjutan. Keduanya berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan mendorong siswa agar dapat mengambil inisiatif sendiri.
1)      Tujuan
Bertanya dalam proses pembelajaran memainkan peranan penting, sebab pertanyaan yang tersusun secara baik dengan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positip bagi siswa, oleh karena itu keterampilan dan kelancaran bertanya dari calon guru maupun guru perlu dilatih dan ditingkatkan, baik isi pertanyaannya maupun teknik bertanya. Tujuan pertanyaan yang diajukan kepada siswa yaitu:
1)      Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran;
2)      Membangkitikan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan;
3)      Mengembangkan pola dan cara belajar aktif siswa, sebab berpkir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya;
4)      Menuntun proses berpikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang benar;
5)      Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.

2)      Komponen Keterampilan Bertanya
Komponen Keterampilan Tingkat Dasar
a.      Jelas dan Singkat, Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.
b.      Pemberian Acuan
Sebelum memberikan pertanyaan, kadang-kadang guru harus memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan dari siswa.
Contoh: Kita ketahui bahwa erosi tanah dapat disebabkan oleh air dan angin. Coba kamu sebutkan faktor penyebab yang lain yang mengakibatkan terjadinya erosi.
c.       Pindah Gilir, Adakalanya suatu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari seorang siswa karena jawaban siswa belum tepat  atau belum memadai.
d.      Penyebaran
1)      Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya di dalam pembelajar-an, guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak.
2)      Guru hendaknya berusaha agar semua siswa mendapatkan giliran secara sama dalam menjawab pertanyaan.
3)      Beda dengan pindah gilir: pada pindah gilir, beberapa siswa secara bergilir diminta menjawab pertanyaan yang sama, sedangkan pada penyebaran, beberapa pertanyaan yang berbeda, disebarkan giliran menjawab kepada siswa yang berbeda pula.
e.       Pemberian Waktu Berpikir, Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu memberikan waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya.
f.       Pemberian Tuntunan, Bila siswa menjawab salah atau tidak dapat menjawab, guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa agar dapat mene-mukan sendiri jawaban yang benar.

Komponen Keterampilan Bertanya Tingkat Lanjutan
1)      Pengubahan tuntunan tingkat kognisi dalam menjawab pertanyaan. Pertanyaan yang dikemukakan oleh guru dapat mengandung proses mental yang berbeda-beda dari proses mental yang rendah sampai proses mental yang tinggi. Oleh karena itu dalam mengajukan pertanyaan guru hendaknya berusaha mengubah tuntutan tingkat kognisi dalam menjawab pertanyaan dari tingkat yang paling rendah, yaitu: ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2)      Pengaturan urutan pertanyaan. Untuk mengembangkan tingkat kognisi dari yang sifatnya lebih rendah ke yang lebih tinggi dan komplek, guru hendaknya dapat mengatur urutan pertanyaan yang diajukan kepada siswa.
3)      Penggunaan pertanyaan pelacak. Jika jawaban yang diberikan oleh siswa dinilai benar oleh guru, tetapi belum sempurna maka guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut.
4)      Peningkatan terjadinya interaksi. Agar siswa lebih terlihat secara pribadi dan lebih bertanggung jawab atas kemajuan dan hasil studi, guru hendaknya mengurangi atau menghilangkan peranan sebagai penanya sentral dengan cara mencegah pertanyaan dijawab oleh seorang siswa. Dan jika siswa mengajukan pertanyaan maka guru tidak segera menjawab akan tetapi melontarkan pertanyaan tersebut kepada siswa yang lain.


3)      Prinsip-prinsip Keterampilan Bertanya.
a.      Kehangatan dan Antusias
Peningkatan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, guru perlu menunjukkan sikap, baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban dari siswa. Sikap dan gaya guru termasuk suara, ekspresi wajah, gerakan, dan posisi badan menampakkan ada tidaknya kehangatan dan keantusiasan.
b.      Kebiasaan yang Perlu Dihindari
1)      jangan mengulang-ulang pertanyaan jika siswa tidak mampu menjawabnya.
2)      jangan mengulang-ulang jawaban siswa
3)      jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum siswa memperoleh kesempatan untuk menjawabnya.
4)      usahakan agar siswa tidak menjawab pertanyaan secara serempak (koor), hal ini dikarenakan guru tidak mengetahui dengan pasti siapa yang menjawab pertanyaan benar dsn yang salah.
5)      menentukan siswa yang harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan.Oleh karena itu pertanyaan hendaknya ditujukan lebih dahulu kepada seluruh siswa baru kemudian guru menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya.
6)      pertanyaan ganda,  guru terkadang mengajukan pertanyaan yang sifatnya ganda, menghendaki beberapa jawaban atau kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa.

4. Dasar Pertanyaan yang Baik
1)         Jelas dan mudah dipahami siswa
2)         Berikan informasi yang cukup kepada siswa untuk menjawab pertanyaan
3)         Difokuskan kepada satu masalah atau tugas tertentu
4)         Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan
5)         Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh siswa secara merata
6)         Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga siswa berani menjawab pertanyaan
7)         Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang benar

5. Jenis-jenis Pertanyaan yang Baik

Jenis pertanyaan menurut maksudnya

1)      Compliance question, pertanyaan permintaan, misalnya: “Dapatkah kamu tenang agar suara Bapak/Ibu dapat kalian didengar semua?”
2)      Rhetorical question, pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban siswa, tetapi dijawab sendiri oleh guru, misalnya: “Mengapa setiap Muslim harus berwudlu sebelum melaksanakan salat? Sebab wudlu merupakan” … dan seterusnya.
3)      Prompting question, pertanyaan mengarahkan atau menuntun, yakni pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada siswa dalam proses berpikir. Apabila siswa tidak dapat menjawab atau salah dalam menjawab, guru mengajukan pertanyaan lanjutan yang akan mengarahkan atau menuntun proses berpikir siswa sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan jawaban bagi pertanyaan pertama tadi.
4)      Probing question, pertanyaan menggali, yaitu pertanyaan lanjutan yang akan mendorong siswa untuk mendalami jawabannya terhadap pertanyaan pertama. Dengan pertanyaan menggali ini siswa didorong untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas jawaban yang diberikan pada pertanyaan sebelumnya.

Jenis Pertanyaan menurut taksonomi Bloom

1)      Pertanyaan pengetahuan (recoll question, knowledge question) atau ingatan dengan menggunakan kata-kata apa, di mana, kapan, siapa, dan sebutkan. Contoh:
Sebutkan ciri-ciri microteaching! 
2)      Pertanyaan pemahaman (comprehension question), yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang bersifat pemahaman dengan kata-kata sendiri. Biasanya menggunakan kata-kata jelaskan, uraikan, dan bandingkan.
Contoh: Jelaskan manfaat microteaching!
3)      Pertanyaan penerapan (aplication question), yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban untuk menerapkan pengetahuan atau informasi yang diterima.
Contoh: Berdasarkan proses tersebut, kesimpulan apa yang dapat Anda berikan?
4)      Pertanyaan sintesis (synthesis question), yakni pertanyaan yang menghendaki jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi lebih dari satu dan menuntut siswa untuk membuat ramalan (prediksi), memecahkan masalah, mencari komunikasi.
Contoh:
a)      Apa yang terjadi bila musim kemarau tiba?
b)      Apa yang Anda lakukan bila seorang siswa Anda tidak mau memperhatikan pelajaran?
5)      Pertanyaan evaluasi (evaluation question), yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya terhadap suatu isyu yang ditampilkan.
Contoh:
a)      Bagaimana pendapat Anda tentang fatwa haram bagi presiden wanita?
b)      Apa komentar Anda tentang politik uang?   
 
6. Penerapan dalam Microteaching
Sajikan suatu kegiatan pembelajaran yang banyak menggunakan interaksi verbal antara Anda dan yang Anda anggar siswa. Buatlah beberapa pertanyaan yang akan Anda ajukan selama pembelajaran berlangsung. Gunakan komponen keterampilan bertanya dasar yang sesuai dengan pelajaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar