5.3 Keterampilan Bertanya
Brown (dalam Udin Syaefudin, 2010:61) menyatakan bahwa bertanya adalah setiap pernyataan yang mengkaji atau menciptakan pada diri siswa. Adalah pekerjaan yang tidak mudak bagi seorang guru untuk membuat atau menyiapkan pertanyaan yang berpengaruh positip dalam pembelajaran. Oleh karena itu seorang guru hendaknya selalu berusaha agar memahami dan menguasai penggunaan keterampilam bertanya.
Keterampilan
bertanya dalam pembelajaran dibedakan atas, keterampilan bertanya tingkat dasar
dan keterampilan bertanya tingkat lanjutan. Keduanya berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan mendorong siswa agar dapat mengambil
inisiatif sendiri.
1) Tujuan
Bertanya dalam
proses pembelajaran memainkan peranan penting, sebab pertanyaan yang tersusun
secara baik dengan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positip bagi siswa, oleh karena itu keterampilan dan kelancaran
bertanya dari calon guru maupun guru perlu dilatih dan ditingkatkan, baik isi
pertanyaannya maupun teknik bertanya. Tujuan pertanyaan
yang diajukan kepada siswa yaitu:
1) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran;
2) Membangkitikan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang
sedang dihadapi atau dibicarakan;
3) Mengembangkan pola dan cara belajar aktif siswa, sebab berpkir itu sendiri
sesungguhnya adalah bertanya;
4) Menuntun proses berpikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu
siswa agar dapat menentukan jawaban yang benar;
5) Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
2) Komponen Keterampilan Bertanya
Komponen Keterampilan Tingkat Dasar
a. Jelas dan Singkat, Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.
b. Pemberian Acuan
Sebelum memberikan
pertanyaan, kadang-kadang guru harus memberikan acuan yang berupa pertanyaan
yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan dari siswa.
Contoh: Kita
ketahui bahwa erosi tanah dapat disebabkan oleh air dan angin. Coba kamu sebutkan
faktor penyebab yang lain yang mengakibatkan terjadinya erosi.
c. Pindah Gilir, Adakalanya suatu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari seorang siswa karena jawaban siswa belum tepat atau belum memadai.
d. Penyebaran
1) Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya di dalam pembelajar-an, guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak.
2) Guru hendaknya berusaha agar
semua siswa mendapatkan giliran secara sama dalam menjawab pertanyaan.
3) Beda dengan pindah gilir: pada
pindah gilir, beberapa siswa secara bergilir diminta menjawab pertanyaan yang
sama, sedangkan pada penyebaran, beberapa pertanyaan yang berbeda, disebarkan
giliran menjawab kepada siswa yang berbeda pula.
e. Pemberian Waktu Berpikir, Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu memberikan waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya.
f. Pemberian Tuntunan, Bila siswa menjawab salah atau tidak dapat menjawab, guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa agar dapat mene-mukan sendiri jawaban yang benar.
Komponen
Keterampilan Bertanya Tingkat Lanjutan
1)
Pengubahan tuntunan
tingkat kognisi dalam menjawab pertanyaan. Pertanyaan yang dikemukakan oleh
guru dapat mengandung proses mental yang berbeda-beda dari proses mental yang
rendah sampai proses mental yang tinggi. Oleh karena itu dalam mengajukan
pertanyaan guru hendaknya berusaha mengubah tuntutan tingkat kognisi dalam
menjawab pertanyaan dari tingkat yang paling rendah, yaitu: ingatan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2)
Pengaturan urutan
pertanyaan. Untuk mengembangkan tingkat kognisi dari yang sifatnya lebih rendah
ke yang lebih tinggi dan komplek, guru hendaknya dapat mengatur urutan
pertanyaan yang diajukan kepada siswa.
3)
Penggunaan pertanyaan
pelacak. Jika jawaban yang diberikan oleh siswa dinilai benar oleh guru, tetapi
belum sempurna maka guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada
siswa tersebut.
4)
Peningkatan terjadinya
interaksi. Agar siswa lebih terlihat secara pribadi dan lebih bertanggung jawab
atas kemajuan dan hasil studi, guru hendaknya mengurangi atau menghilangkan
peranan sebagai penanya sentral dengan cara mencegah pertanyaan dijawab oleh
seorang siswa. Dan jika siswa mengajukan pertanyaan maka guru tidak segera
menjawab akan tetapi melontarkan pertanyaan tersebut kepada siswa yang lain.
3)
Prinsip-prinsip Keterampilan Bertanya.
a.
Kehangatan dan Antusias
Peningkatan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran, guru perlu menunjukkan sikap, baik pada waktu mengajukan
pertanyaan maupun ketika menerima jawaban dari siswa. Sikap dan gaya guru termasuk suara,
ekspresi wajah, gerakan, dan posisi badan menampakkan ada tidaknya kehangatan
dan keantusiasan.
b.
Kebiasaan yang Perlu Dihindari
1)
jangan mengulang-ulang
pertanyaan jika siswa tidak mampu menjawabnya.
2)
jangan mengulang-ulang
jawaban siswa
3)
jangan menjawab
sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum siswa memperoleh kesempatan untuk
menjawabnya.
4)
usahakan agar siswa
tidak menjawab pertanyaan secara serempak (koor), hal ini dikarenakan guru
tidak mengetahui dengan pasti siapa yang menjawab pertanyaan benar dsn yang
salah.
5)
menentukan siswa yang
harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan.Oleh karena itu pertanyaan
hendaknya ditujukan lebih dahulu kepada seluruh siswa baru kemudian guru
menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya.
6)
pertanyaan ganda, guru terkadang mengajukan pertanyaan yang
sifatnya ganda, menghendaki beberapa jawaban atau kegiatan yang harus dilakukan
oleh siswa.
4. Dasar Pertanyaan yang Baik
1)
Jelas dan mudah dipahami siswa
2)
Berikan informasi yang cukup kepada siswa untuk menjawab pertanyaan
3)
Difokuskan kepada satu masalah atau tugas tertentu
4)
Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir sebelum menjawab
pertanyaan
5)
Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh siswa secara merata
6)
Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga siswa berani menjawab
pertanyaan
7)
Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban
yang benar
5. Jenis-jenis Pertanyaan yang Baik
Jenis pertanyaan menurut maksudnya
1) Compliance question, pertanyaan permintaan, misalnya: “Dapatkah kamu tenang agar suara
Bapak/Ibu dapat kalian didengar semua?”
2) Rhetorical question, pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban siswa, tetapi dijawab sendiri
oleh guru, misalnya: “Mengapa setiap Muslim harus berwudlu sebelum melaksanakan
salat? Sebab wudlu merupakan” … dan seterusnya.
3) Prompting question, pertanyaan mengarahkan atau menuntun, yakni pertanyaan yang diajukan
untuk memberi arah kepada siswa dalam proses berpikir. Apabila siswa tidak
dapat menjawab atau salah dalam menjawab, guru mengajukan pertanyaan lanjutan
yang akan mengarahkan atau menuntun proses berpikir siswa sehingga pada
akhirnya siswa dapat menemukan jawaban bagi pertanyaan pertama tadi.
4) Probing question, pertanyaan menggali, yaitu pertanyaan lanjutan yang akan mendorong siswa
untuk mendalami jawabannya terhadap pertanyaan pertama. Dengan pertanyaan
menggali ini siswa didorong untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas jawaban
yang diberikan pada pertanyaan sebelumnya.
Jenis Pertanyaan menurut taksonomi Bloom
1) Pertanyaan pengetahuan (recoll question, knowledge question) atau ingatan dengan menggunakan kata-kata apa,
di mana, kapan, siapa, dan sebutkan. Contoh:
Sebutkan ciri-ciri
microteaching!
2) Pertanyaan pemahaman (comprehension question), yaitu
pertanyaan yang menghendaki jawaban yang bersifat pemahaman dengan kata-kata
sendiri. Biasanya menggunakan kata-kata jelaskan, uraikan, dan bandingkan.
Contoh: Jelaskan
manfaat microteaching!
3) Pertanyaan penerapan (aplication question), yaitu pertanyaan
yang menghendaki jawaban untuk menerapkan pengetahuan atau informasi yang
diterima.
Contoh:
Berdasarkan proses tersebut, kesimpulan apa yang dapat Anda berikan?
4) Pertanyaan sintesis (synthesis question), yakni pertanyaan
yang menghendaki jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi lebih dari satu dan
menuntut siswa untuk membuat ramalan (prediksi), memecahkan masalah, mencari
komunikasi.
Contoh:
a) Apa yang terjadi bila musim
kemarau tiba?
b) Apa yang Anda lakukan bila
seorang siswa Anda tidak mau memperhatikan pelajaran?
5) Pertanyaan evaluasi (evaluation question), yaitu pertanyaan
yang menghendaki jawaban dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya
terhadap suatu isyu yang ditampilkan.
Contoh:
a) Bagaimana pendapat Anda
tentang fatwa haram bagi presiden wanita?
b) Apa komentar Anda tentang
politik uang?
6. Penerapan dalam Microteaching
Sajikan suatu kegiatan pembelajaran yang
banyak menggunakan interaksi verbal antara Anda dan yang Anda anggar siswa.
Buatlah beberapa pertanyaan yang akan Anda ajukan selama pembelajaran
berlangsung. Gunakan komponen keterampilan bertanya dasar yang sesuai dengan
pelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar