5 Keterampilan Mengadakan Variasi
a. Pengertian
1) Variasi (stimulus) merupakan suatu aktivitas guru dalam proses interaksi
pembelajaran, ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses
interaksi pembelajaran, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme,
serta partisipasi secara penuh.
2) Untuk itu, Anda sebagai calon
guru dan atau guru perlu berlatih untuk menguasai keterampilan tersebut.
b. Tujuan Pelaksanaan Keterampilan Memberikan Variasi
1) Menimbulkan dan meningkatkan
perhatian siswa dalam proses interaksi pembelajaran
2) Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan bakat ingin tahu dan menyelidiki tentang hal-hal baru
3) Memupuk tingkah laku positip terhadap guru dan sekolah dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup
dan lingkungan belajar yang lebih baik
4) Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya
c. Prinsip Penggunaan
1) Penggunaan variasi hendaknya
sesuai atau relevan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
2) Variasi hendaknya digunakan
secara lancar dan berkesinambungan agar tidak merusak perhatian dan mengganggu
proses interaksi pembelajaran
3) Penggunaan variasi hendaknya
direncanakan secara baik, dan secara eksplisit dicantumkan dalam rencana
pelajaran atau program satuan pelajaran (PSP).
d. Komponen Keterampilan Memberikan Variasi
Variasi Cara Mengajar Guru
1) Teacher Voice. Variasi suara adalah perubahan suara: keras-lembut, tinggi-rendah,
cepat-lambat, gembira-sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada
kata-kata tertentu.
2) Focusing.
Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dinggap penting. Misalnya, dengan
perkataan: “Perhatikan ini baik-baik”, atau “Nah, ini penting sekali”, atau
“Perhatikan dengan baik, ini agak sukar dimengerti”, dan sebagainya.
3) Teacher Silence. Kesenyapan atau kebisuan atau selingan diam yang tiba-tiba dan disengaja
selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik
perhatian siswa.
4) Eye Contact and Movement. Kontak pandang hendaknya dilakukan guru ketika
berinterkasi dengan siswa. Pandangan guru menjela-jahi seluruh kelas dan
melihat ke mata siswa untuk menunjukkan ada hubungan yang intim dengan siswa.
Kontak pandang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan mengetahui perhatian
atau pemahaman siswa.
5) Teacher Movement. Pergantian posisi guru dalam kelas digunakan untuk mempertahankan
perhatian siswa. Terutama bagi calon guru, biasakan bergerak bebas, tidak kikuk
atau kaku, dan hindari tingkah laku negatif. Perhatikan beberapa saran berikut
ini.
- Biasakan bergerak bebas dalam kelas untuk menanamkan rasa dekat kepada siswa sambil mengontrol tingkah laku siswa.
- Jangan membiasakan menerangkan sambil menulis menghadap ke papan tulis.
- Jangan membiasakan menerangkan dengan arah pandangan ke langit-langit, ke arah lantai, atau ke luar, tetapi arahkan pandangan menjelajah seluruh kelas.
- Bila ingin mengobservasi seluruh kelas, bergeraklah perlahan-lahan dari belakang ke arah depan untuk mengetahui tingkah laku siswa.
6) Gerak Badan dan Mimik. Variasi
dengan ekspresi wajah guru, gerakan kepala dan gerakan badan adalah aspek
sangat penting dalam berkuminikasi, terutama menyampaikan arti dari pesan lisan
yang dimaksudkan. Ekspresi wajah misalnya, tersenyum, mengerut-kan dahi,
cemberut, menaikkan alis mata, dan sebagainya.
7) Variasi Penggunaan Media dan Alat Bantu Mengajar
a. Visual aids. Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat, misalnya: grafik, bagan,
poster, gambar, film, slide, dan sebagainya.
b.
Audio (auditif) aids. Variasi alat atau bahan yang
dapat didengar, misalnya: suara radio, rekaman suara, deklamasi puisi,
sosiodrama, telepon, dan sebagainya.
c. Motorik. Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan,
misalnya: topeng, patung, boneka, dan
lain-lain yang dapat diperagakan atau dimanipulasikan.
d. Audio-visual aids (AVA). Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat, didengar,
dan diraba, misalnya: film, televisi, radio, slide projector yang diiringi
penjelasan guru.
8. Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Siswa
1) Pola guru-siswa: komunikasi
sebagai aksi (satu arah).
2) Pola guru-siswa-guru: Ada
balikan (feedback) bagi guru, tidak
ada interaksi antarsiswa (komunikasi sebagai interaksi).
3) Pola guru-siswa-siswa: ada
balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain
4) Pola guru-siswa, siswa-guru,
siswa-siswa: interaksi optimal antara guru dan siswa, siswa dengan siswa
(komunikasi sebagai transaksi, multiarah).
5) Pola melingkar: setiap siswa
mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan
berbicara dua kali jika ada siswa yang belum mendapat giliran.
e. Penerapan dalam Microteaching
1) Rencanakan suatu pengajaran
mikro (5—10 menit) untuk topik dan kelas tertentu.
2) Gunakan komponen keterampilan
mengadakan variasi yang sesuai dengan kemampuan Anda, tujuan, dan usia siswa.
3) Latihlah beberapa variasi yang menarik, baik variasi dalam gaya mengajar,
variasi media, maupun variasi pola interaksi.
4) Sementara anda berlatih, fasilitator akan merekan dan mencatat kesalahan dan atau
kekeliruan anda dengan menggunakan lembar
pengamatan untuk memperoleh balikan bagi anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar